Friday, January 13, 2012

Temu Kangen (Continuous...)

setelah sebagian besar hadir, maka kamipun makan bersama.

Pertemuan ini bukan cuma sampai disini, tapi adalah awal dari rencana besar.

Tanpa bermaksud untuk ikut-ikutan atau gagah-gagahan, kami merencanakan untuk mengadakan reuni alumni angkatan 93. Mengapa hanya alumni lulusan 93? Karena dirasa satu agkatan inilah yang punya ikatan emasional hampir sama, dan me-manage satu angkatan  lulusan adalah paling rasional dibanding menyelenggarakan reuni besar lintas angkatan lulusan.

Teman-teman mengusulkan beberapa saran, seperti tempat reuni, waktu reuni, kegiatan pengisi reuni dll. Semua itu perlu dimatangkan di forum yang lebih besar.

Makanan sudah hampir dingin dan teman-teman sudah pada kenyang. Makanan masih banyak sisa, karena memang makanan dipersiapan dipesan untuk tamu yang lebih banyak.

Tidak terasa sudah jam 22:30, serasa waktu masih sore hari.

Tapi sbelum bubar, dan pulang, kami berpose bersama sejenak.

Meja kosong ditinggalkan, dan kamipun pulang ke rumah masing-masing membawa kisah, dan kesan (yang saya yakin) sama.

2 comments:

Jan jonswan said...

Makanannya sangat beragam sehingga sulit untuk memilih yang mana, akan tetapi yang buat nikmat adalah bertemu dan bercerita dengan sesama satu SMA dulu dan semuanya sudah pada dewasa wkkkkk
kalau dulu ketemu teman yang beda jurusan agak rada2 gimana gitu....malu malu kuda mungkin ....tapi sekarang semuanya sudah berubah dan saya liat teman2 yang di jakarta sudah sukses semuanya.....salut buat teman2 yang hidup di jakarta ini.....
yang tidak berubah adalah cerita2 masa lalu yang membuat perasaan masih seperti ABG (anak baru gede/anak sma masa paling bahagia), tetapi sekarang masih tetap ABG tapi sudah lain yaitu Anak Batak Gunung hehehhehehheheh........cheers...

Anonymous said...

Makanannya beragam, tapi akan lebih nikmat disantap kala hangat, unfortunately makanan keburu dingin menunggu undangan pada berdatangan.


Ya, benar sekarang banyak yang berubah, komposisi badan (cuma saya yang rada ngga jauh berubah, he he), ukuran perut, rambut di kepala, pola pikir, pergaulan, mungkin cara memandang masa lalu...


yang tidak berubah adalah cerita2 masa lalu yang membuat perasaan masih seperti ABG (anak baru gede/anak sma masa paling bahagia)


Benar serasa masa lalu (masa esema) punya magnet untuk menarik kita ke sesuatu perasaan yang tidak bisa hilang setelah sekia lama, 19 tahun bo'


Sekarang, what next?? Cukup begini atau bara itu masih perlu bakaran yang lebih besar?


Bontor

Post a Comment