Sekilas nonton filem lepas Seragam Anak Pemulung di TransTV, (memang tidak berhubungan...), aku jadi teringat suatu hari di sesi Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas 3.
Pagi itu aku dengan semangat mengikuti kelas itu, karena aku sudah mengerjakan PR dan mengumpulkan buku pe er tersebut ke depan. Pelajaran segara dimulai, Bapak Sianturi itu memeriksa tiap-tiap buku PR yang tertumpuk di depannya. Tiba-tiba perhatiannya tertuju pada buku yang tidak ada namanya. Lalu bapak guru itu memanggil murid yang merasa punya buku tersebut ke depan.
Aku amati dari jauh,... hmm..
"<Koq kayaknya itu bukuku ya?" pikirku tanpa perasaan apa-apa.
Ya itu adalah bukuku, karena sampulnya unik, dari kertas padi, selain polos, murah dan gampang didapat, juga bersih.
"Kesini kau!", bentak Bapak guru itu.
Aku mulai merasa tidak enak. Aku maju ke depan.
Pak, puk pak...., ya tanpa basi basi Bapak itu menampar wajahku beberapa kali, lalu mencampakkan buku itu ke wajah aku.
Aku memungut buku yang sudah amburadul di lantai, dengan perasaan tanpa campur aduk. Lalu aku dengar sekilas,
"Buku macam apa ini, tidak ada namanya?",
Aku duduk kembali ke bangkuku di bagian belakang. Pelajaran mulai seperti tidak biasa. Yang jelas,... sampai hari ini tidak ada topik mata pelajaran sesi hari itu yang aku ingat, selain tamparan beberapa kali di wajahku.
Aku bahkan tidak ingat lagi dapat nilai apa aku dari Bapak Sianturi (MTS) itu.
What's not right?
Tuesday, June 23, 2009
What's not Right?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
hahahaa....asi ni rohakki mambayangkon kejadian i..
Post a Comment